Program Studi Musik Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta sukses menyelenggarakan Konser Pembelajaran Solo Vokal dan Ansambel Vokal pada Minggu, 7 Desember 2025, bertempat di Auditorium Musik ISI Yogyakarta. Konser ini menjadi bagian dari evaluasi akhir semester yang dirancang untuk menampilkan capaian pembelajaran mahasiswa dalam pembentukan teknik vokal, interpretasi musikal, serta kemampuan bekerja dalam format ansambel.
Tema konser tahun ini, “Eterna”, dipilih sebagai simbol bahwa ekspresi vokal memiliki sifat abadi, sebuah bentuk seni yang terus hidup melalui suara manusia, melampaui batas ruang dan waktu. Tema tersebut menjadi pijakan pembelajaran sepanjang semester, di mana mahasiswa tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga diajak memahami makna mendalam dari interpretasi dan ekspresi musikal. Konsep Eterna menekankan bahwa nyanyian adalah jejak emosional yang terus diwariskan, dihidupi, dan diinterpretasikan kembali oleh setiap generasi.
Dalam bagian solo vokal, mahasiswa menampilkan berbagai repertoar yang menuntut ketelitian teknik seperti kontrol pernapasan, penguasaan resonansi, kualitas artikulasi, serta pembentukan karakter suara. Penampilan mereka menunjukkan kedisiplinan serta progres signifikan dari proses latihan yang dilakukan secara konsisten. Sementara itu, bagian ansambel vokal memperlihatkan kemampuan mahasiswa dalam bekerja secara kolektif: menjaga intonasi, menemukan warna suara bersama, mengatur dinamika kelompok, dan membangun harmoni yang solid. Keterlibatan mahasiswa dalam format ansambel memberikan pemahaman langsung tentang pentingnya kepekaan pendengaran dan kerja sama musikal.
Sebagai dosen pengampu vokal, A. Gathut Bintarto, S.Sos., S.Sn., M.A., memberikan apresiasi yang tinggi atas dedikasi mahasiswa. Ia menyampaikan bahwa seluruh penampilan mencerminkan proses belajar yang matang dan penuh komitmen.
“Konser ini adalah cerminan bagaimana mahasiswa belajar menjadikan suara sebagai medium artistik yang utuh. Tidak sekadar teknik, tetapi bagaimana mereka mengolah emosi, memahami teks, serta membangun komunikasi musikal dengan audiens maupun sesama penyanyi. Tema ‘Eterna’ sangat tepat karena suara adalah ekspresi yang tidak pernah mati—ia melekat pada pengalaman manusia,” ungkapnya.
Beliau juga menekankan pentingnya latihan berkesinambungan dalam pembelajaran vokal.
“Pada mata kuliah vokal, keberhasilan tidak lahir dari satu kali latihan, tetapi dari proses panjang: membangun kebiasaan, melatih otot, memahami tubuh, dan sekaligus mengasah rasa. Saya melihat momentum itu hadir pada konser hari ini. Mahasiswa menunjukkan ketekunan mereka, dan itu adalah hal yang paling membanggakan.”
Konser yang berlangsung hangat dan penuh apresiasi ini turut dihadiri mahasiswa lintas angkatan, dosen, serta tamu undangan. Kualitas penampilan menunjukkan bahwa mahasiswa semakin memahami pentingnya kesiapan panggung, kepercayaan diri, serta profesionalitas sebagai penyanyi. Selain itu, konser ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengalami dinamika pertunjukan secara langsung, suatu pengalaman penting dalam proses pembelajaran musik vokal. Konser Pembelajaran Solo Vokal dan Ansambel Vokal bertema “Eterna” ini diharapkan menjadi landasan yang kuat bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan kemampuan vokal, memperkaya interpretasi, serta merawat kecintaan terhadap seni suara yang abadi dan selalu relevan sepanjang waktu.
Selain sebagai evaluasi performatif, konser “Eterna” juga menjadi ruang refleksi bagi mahasiswa untuk menilai perkembangan diri mereka secara lebih mendalam. Melalui pengalaman tampil di depan publik, mahasiswa belajar mengenali kekuatan dan tantangan personal, sekaligus membangun kedisiplinan artistik yang akan mendukung kematangan mereka dalam menapaki perjalanan bermusik di masa mendatang. (redaksi-tim humas prodi musik)
ID 
EN