International Conference on Music, Performing Arts, and Social Studies (ICOMPASS) 2025

International Conference on Music, Performing Arts, and Social Studies (ICOMPASS) 2025

Yogyakarta, 15 Oktober 2025 — Program Studi Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, sukses menyelenggarakan The 2nd International Conference on Music, Performing Arts, and Social Studies (ICOMPASS) 2025. Acara berlangsung pada Rabu, 15 Oktober 2025, di Concert Hall ISI Yogyakarta, dengan mengusung tema “Music as an Interdisciplinary Medium: Connecting Creativity and Knowledge Beyond Boundaries.”

Konferensi ini secara resmi dibuka oleh Rektor ISI Yogyakarta Dr. Irwandi, S.Sn., M.Sn. yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas disiplin antara seni, humaniora, dan ilmu sosial dalam menghadapi tantangan global di era transformasi digital.

Pembukaan oleh Rektor ISI Yogyakarta
Dr. Irwandi, S.Sn., M.A.

Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB ini menghadirkan enam pembicara utama dari berbagai institusi dalam dan luar negeri, yaitu:

  1. Prof. Dr. Andre Indrawan, M.Hum., M.Mus. – Program Studi Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta
  2. Dr. Muhammad Sayyid Shafiee – Faculty of Arts and Social Sciences, Sunway University, Malaysia
  3. Patrick Johannes David Wijnhamer, B.Mus., M.Mus.Ed. – Diaspora Network-The Netherlands, Art & Culture Task Force
  4. Brian Trinanda K. Adi, Ph.D (Cand.) – Ethnomusicologist and Cultural Researcher, School for Cultural Analysis, University of Amsterdam, Belanda
  5. Cristina Riofrio Reyes, M.A. – Creative Producer for Film, Design, and Cultural Projects in Latin America
  6. Dr. Liu K. – Associate Professor, School of Music and Dance, Guizhou Education University, China

Konferensi ini terbagi menjadi dua sesi utama, di mana para pembicara menyajikan materi yang menyoroti musik sebagai medium lintas disiplin—baik dalam konteks performa, pendidikan, etnomusikologi, media digital, maupun praktik kuratorial dan kemanusiaan.

Selain menghadirkan pembicara utama, ICOMPASS 2025 juga menampilkan sesi pemakalah yang diikuti oleh dosen, peneliti, mahasiswa pascasarjana, praktisi seni, pengamat seni, serta akademisi lintas disiplin dari berbagai perguruan tinggi. Sesi ini menjadi ruang pertukaran gagasan yang produktif dalam memperkaya dialog akademik di bidang musik dan seni pertunjukan.

Momen penting dalam kegiatan ini adalah penandatanganan Implementation Arrangement (IA) antara Program Studi Musik ISI Yogyakarta dan Music Performance Program, Sunway University, Malaysia. Kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat kolaborasi internasional di bidang pendidikan, penelitian, dan pertukaran akademik antar dua institusi.

Penandatanganan Implementation Arrangement (IA)

“Kami berterima kasih atas dukungan seluruh pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini. ICOMPASS menjadi ruang penting bagi kolaborasi dan pertukaran pengetahuan lintas disiplin yang memperkaya dunia akademik dan praktik seni,” ujar Nugrahanstya Cahya Widyanta, S.Sn., M.A. (Hans Cahya), selaku Ketua Pelaksana ICOMPASS 2025, dalam sambutannya.

Sambutan Ketua Pelaksana ICOMPASS 2025
Nugrahanstya Cahya Widyanta, S.Sn., M.A.

Sebagai selingan acara, hadirin turut disuguhkan penampilan ansambel string dari mahasiswa Program Studi Musik ISI Yogyakarta, yang menampilkan kemampuan musikal dan kekompakan yang memukau, serta mendapat apresiasi hangat dari para peserta konferensi.

Penampilan Ansambel String oleh Mahasiswa Prodi Musik ISI Yogyakarta

Dengan terselenggaranya ICOMPASS 2025, ISI Yogyakarta kembali menegaskan komitmennya dalam mengembangkan sinergi antara kreativitas dan ilmu pengetahuan, serta memperkuat jejaring internasional di bidang musik, seni pertunjukan, dan kajian sosial budaya. (redaksi tim humas FSP ISI Yk)

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDID